Pelajari Mengenai Teori Timer Pada PLC : Pengertian dan Jenis-Jenisnya

Posted on

Empat Pilar – Pelajari Mengenai Teori Timer Pada PLC : Pengertian dan Jenis-Jenisnya. Ketahui segala hal tentang Pelajari Mengenai Teori Timer Pada PLC, termasuk konsep dasar, cara kerja, penggunaan, dan teknik pemrograman yang efisien.

Dalam dunia otomasi industri, Programmable Logic Controller (PLC) memegang peranan penting.

PLC digunakan untuk mengendalikan proses produksi dengan cepat dan akurat. Salah satu elemen kunci dalam PLC adalah timer, yang berfungsi untuk mengatur waktu tertentu dalam proses kontrol.

Artikel ini akan membahas tentang Pelajari Mengenai Teori Timer Pada PLC untuk membantu Kalian memahami konsep dasar, cara kerja, dan teknik pemrograman yang efisien.

Pengertian PLC (Programmable Logic Controller)

PLC pada dasarnya adalah alat kontrol yang dapat diprogram untuk mengontrol proses atau operasi mesin.

Program kontrol dari PLC menganalisis sinyal input dan mengatur keadaan output sesuai dengan keinginan pengguna.

Keadaan input PLC digunakan dan disimpan dalam memori, di mana PLC melakukan instruksi logika yang diprogram pada keadaan inputnya.

Peralatan input bisa berupa sensor fotoelektrik, tombol tekan pada panel kontrol, saklar batas, atau peralatan lain yang menghasilkan sinyal yang bisa masuk ke dalam PLC.

Sedangkan peralatan output bisa berupa saklar yang menyalakan lampu indikator, relay yang menggerakkan motor, atau peralatan lain yang bisa digerakkan oleh sinyal output dari PLC.

Selain itu, PLC juga menggunakan memori yang dapat diprogram untuk menyimpan instruksi-instruksi yang melaksanakan fungsi-fungsi khusus seperti logika pewaktuan, sekuensial, dan aritmetika yang dapat mengendalikan suatu mesin atau proses melalui modul-modul I/O baik analog maupun digital.

Mengenal Timer PLC

 

Timer PLC adalah instruksi yang digunakan untuk mengontrol dan mengoperasikan perangkat selama durasi tertentu. Dengan timer, kita dapat melakukan operasi tertentu dalam rentang waktu yang ditentukan.

Timer merupakan salah satu entitas yang sangat penting dan berguna.

Dalam pemrograman PLC, kita dapat mengatur aktivitas berdasarkan waktu dengan bantuan instruksi timer. Setiap PLC memiliki fungsi timer yang berbeda.

Instruksi timer digunakan untuk menyediakan logika pemrograman dan menentukan kapan rangkaian harus dihidupkan atau dimatikan. Instruksi ini memiliki kontak Normally Open (NO) atau Normally Closed (NC).

Berikut adalah representasi dari input dan output timer dalam bentuk kontak NO dan NC pada pemrograman Ladder Diagram.

Output timer ditampilkan dalam bentuk koil atau kotak atau persegi panjang. Pada PLC AB dan Siemens, timer direpresentasikan dalam bentuk kotak.

Jika Kalian ingin melakukan pekerjaan atau aktivitas pada perangkat dalam rentang waktu tertentu, Kalian harus mengerti instruksi timer ini. Oleh karena itu, Kalian harus mempelajari instruksi timer I/O untuk menulis program PLC.

Dalam pemrograman Ladder Diagram PLC, kita dapat menyetel timer PLC mulai dari rentang waktu milidetik (ms) hingga satu jam (jam).

Sirkuit Internal Timer PLC

Sekarang, kita akan melihat rangkaian timer internal pada PLC. Cara kerja rangkaian timer ini didasarkan pada empat bagian utama. Setiap bagian dalam rangkaian timer internal memiliki berbagai fitur dan fungsi.

Berikut ini adalah bagaimana bagian-bagian tersebut terhubung dan dibangun dalam diagram yang dapat Kalian lihat di bawah ini.

Selain itu, berikut adalah beberapa terminologi dasar yang perlu dipahami tentang timer yang digunakan pada PLC.

1. Modul Input dan Output

Modul yang berinteraksi dengan sinyal input disebut sebagai Modul Input. Modul Input harus terhubung ke rangkaian timer untuk menyediakan sinyal input.

Baca Juga :  Alasan Mengapa Tegangan Listrik di Rumah 220 V

Modul yang berinteraksi dengan sinyal output disebut sebagai Modul Output. Modul Output diperlukan untuk menghubungkan rangkaian timer.

2. Power Supply

Modul daya menyediakan catu daya untuk rangkaian timer berfungsi. Ini dapat terhubung dengan sumber tegangan AC (seperti 120, 230 V AC) atau sumber tegangan DC (seperti 5, 12, 24 V DC).

3. Tampilan Timer Digital

Timer digital menampilkan nilai waktu yang telah diatur dan berlalu. Untuk tujuan otomatisasi, nilai waktu dapat ditampilkan dalam beberapa milidetik (ms). Ini akan memudahkan dalam memantau sistem otomatisasi yang Kalian buat.

Jenis-Jenis Timer PLC

Untuk pemrograman Ladder Diagram, timer pada PLC dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, di antaranya:

1. Timer On Delay (TON)

Instruksi TON digunakan untuk menghidupkan atau mematikan output setelah timer dihidupkan untuk jangka waktu tertentu.

Berikut ini adalah konstruksi sederhana dari instruksi pemrograman timer On-delay pada PLC AB.

2. Timer Off Delay (TOF)

Instruksi TOF digunakan untuk menghidupkan atau mematikan output setelah rung dimatikan untuk jangka waktu tertentu.

Timer Off-delay (TOF) juga digunakan untuk mematikan output atau sistem setelah jangka waktu tertentu. Berikut adalah struktur dasar instruksi pemrograman timer off delay (TOF) pada PLC AB.

3. Retentive On/Off Timer (RTO)

Fungsi utama RTO digunakan untuk menahan atau menyimpan akumulasi waktu. RTO digunakan jika ada perubahan status yang salah, kehilangan daya, atau gangguan lainnya dalam sistem. Dalam PLC AB, instruksi retentive On/Off timer (RTO) terlihat seperti ini.

Contoh Penerapan Timer

Contoh paling mendasar dan nyata dari penggunaan otomatisasi PLC adalah mengontrol sinyal lalu lintas.

Dalam pengaturan ini, setiap sisi sinyal lalu lintas harus hidup dan mati setelah interval waktu tertentu yang ditentukan.

Pada satu waktu, hanya satu sisi sinyal lalu lintas yang harus menyala, sedangkan yang lain harus mati.

Logika pengaturan ini dapat diimplementasikan dengan menggunakan timer PLC sederhana.

Timer PLC digunakan untuk mengontrol durasi waktu setiap sisi sinyal lalu lintas agar menyala dan mati secara bergantian.

Dengan menggunakan otomatisasi PLC, pengaturan sinyal lalu lintas dapat dilakukan secara akurat dan efisien, sehingga meningkatkan keamanan dan efisiensi lalu lintas jalan raya.

Aplikasi Instruksi Timer

Berikut adalah beberapa aplikasi dasar timer pada PLC yang dapat digunakan dalam lingkungan otomasi PLC:

  • Digunakan untuk menunda atau menunda tindakan
  • Digunakan untuk menjalankan atau menghentikan operasi sesuai perintah pengguna.
  • Timer RTO membantu merekam atau menahan nilai waktu.

Ini adalah dasar teori timer pada PLC. Materi ini sangat luas, namun kelas PLC mencoba menjelaskannya secara sederhana. Jika Kalian memiliki pertanyaan, jangan ragu untuk bertanya di kolom komentar.

Penutup

Sebagai penutup, penting bagi kita untuk terus menggali pengetahuan mengenai teori timer pada PLC dalam upaya meningkatkan kualitas sistem kontrol otomatis dalam berbagai sektor industri.

Dengan memahami berbagai jenis timer dan cara kerjanya, kita bisa mengoptimalkan proses produksi, mengurangi risiko kesalahan, dan meningkatkan efisiensi.

Oleh karena itu, jangan pernah berhenti untuk belajar dan mengembangkan keterampilan dalam dunia otomasi industri, khususnya dalam penguasaan teori timer pada PLC.

Semoga artikel dari empatpilar.com mengenai Teori Timer Pada PLC ini, bisa membantu Kalian untuk lebih memahami dan menerapkan konsep timer pada PLC, sehingga Kalian dapat menciptakan sistem yang lebih canggih, hKalianl, dan efisien. Selamat belajar! Kata Pencarian Terpopulerprinsip kerja rangkaian TON pada plc

Baca Juga :  Pengertian Kabel NYM : Fungsi, Jenis dan Manfaat Secara Lengkap

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *