Analisa Kerusakan Tuner TV

Berikut adalah Analisa Kerusakan Tuner TV : Pembahasan Lengkap

Posted on

Empat Pilar – Berikut adalah Analisa Kerusakan Tuner TV : Pembahasan Lengkap. Selamat datang di artikel kami tentang analisa kerusakan tuner TV! Jika Kalian memiliki masalah dengan tuner TV Kalian, Kalian berada di tempat yang tepat.

Dalam artikel ini, kami akan memberikan panduan lengkap untuk mendiagnosis dan memperbaiki masalah yang umum terkait dengan tuner TV.

Kami akan menjelaskan langkah-langkah yang perlu Kalian ikuti untuk mengatasi masalah dengan cepat dan efektif. Jadi, mari kita mulai dan temukan solusi untuk masalah tuner TV Kalian!

Tuner TV adalah salah satu komponen penting dalam televisi yang bertanggung jawab untuk menangkap sinyal televisi dan mengubahnya menjadi gambar dan suara yang dapat ditampilkan di layar. Namun, seperti komponen elektronik lainnya, tuner TV juga dapat mengalami kerusakan dari waktu ke waktu.

Penjelasan Singkat Tentang TV Tuner

Mungkin kamu masih mengenang masa lalu, dimana kita perlu menyiapkan sebuah TV, alat penerima sinyal, dan antena yang dipasang di rumah untuk menonton acara televisi. Hanya dengan persiapan tersebut, kita baru bisa menikmati berbagai acara TV yang disiarkan oleh stasiun televisi nasional.

Sebenarnya, kita masih bisa menikmati tayangan TV melalui laptop dengan bantuan koneksi internet. Namun, hal ini bisa terasa kurang nyaman karena koneksi internet tidak selalu tersedia, terlebih untuk kamu yang menggunakan internet dengan kuota terbatas.

Namun, berkat keberadaan TV tuner, kita tidak perlu lagi bergantung pada jaringan internet untuk menonton acara TV favorit. Cukup dengan menghubungkan laptop atau PC kita ke sebuah alat bernama TV tuner.

Jadi, secara ringkas, TV tuner adalah perangkat keras yang dapat dihubungkan dengan komputer atau PC yang berfungsi untuk menampilkan siaran TV dari berbagai stasiun. Perangkat ini dilengkapi dengan berbagai alat yang menawarkan berbagai fitur menarik yang berbeda.

Ciri-Ciri Kerusakan Pada Tuner TV

Untuk beberapa daerah, tuner pada televisi, kadang tidak dimanfaatkan karena menggunakan saluran AV (Audio Video) dan receiver digital parabola dan sejenisnya.

Namun, secara umum, tuner masih dipakai. Terutama di daerah yang mempunyai pemancar televisi lokal, tuner masih mempunyai peranan sangat penting tanpa harus mengeluarkan biaya besar untuk membeli peralatan parabola atau jasa layanan televisi kabel.

Sebelum memahami Analisa Kerusakan Tuner TV, nah berikut adalah Ciri-Ciri Kerusakan pada Tuner TV dapat mengakibatkan:

A. Televisi mengalami masalah dimana tidak ada tampilan gambar dan suara.

Setelah memastikan bahwa antena telah terpasang dengan benar dan melakukan pencarian saluran dengan benar, tetapi televisi tetap tidak menampilkan gambar dan suara, langkah selanjutnya adalah memeriksa tuner dan komponen pendukungnya seperti yang terlihat pada diagram berikut.

Untuk mengidentifikasi ciri-ciri kerusakan pada tuner TV dan komponen pendukungnya, kita dapat memperhatikan beberapa hal berikut ini:

1. VT (Voltage Tuning)

Jika tegangan VT bernilai 0 V dc (tidak ada tegangan sama sekali), maka tidak akan ada tampilan gambar dan suara. Jika tegangan VT berfluktuasi (catatan: bukan saat proses pencarian saluran), maka akan terjadi perubahan yang tidak stabil pada tampilan gambar (gambar akan berlari-lari).

Jika tegangan sumber VT tidak mencapai 33 V dc, maka beberapa saluran tidak akan dapat ditampilkan (seharusnya ada 15 saluran, namun hanya ada 5 saluran yang tampil). Pada tuner, masalah umumnya terletak di sekitar bagian VT ini. Masalah lainnya terjadi sangat jarang.

2. Tegangan catu daya tuner (MB)

Jika tegangan catu daya pada tuner bernilai 0 V dc, maka dapat dipastikan tidak akan ada tampilan gambar dan suara pada televisi. Jika tegangan kurang, maka akan mengakibatkan gambar yang buram. Jika tegangan berfluktuasi, maka akan terjadi perubahan yang tidak stabil pada sinyal.

3. Tegangan Kontrol (VL)

Jika tegangan UHF tidak terdeteksi, masalahnya biasanya terkait dengan IC Program pada pin UHF. Hal ini dapat menyebabkan televisi tidak dapat menerima saluran yang menggunakan frekuensi UHF (seperti Trans, Indosiar, RCTI, SCTV, dan Metro).

4. AGC (Automatic Gain Control)

Kerusakan pada AGC dapat menyebabkan gambar yang tidak jernih (terdapat banyak kebisingan), namun kerusakan pada AGC sangat jarang terjadi pada tuner. Biasanya masalah terkait dengan penyetelan AGC (AGC Adjustment) yang tidak tepat.

Karena kinerja tuner sangat tergantung pada catu daya tuner, VT (Voltage Tuning), kontrol, IC Program, serta IC Utama atau IC Croma, diperlukan kehati-hatian dan ketelitian dalam mengidentifikasi bagian yang mengalami kerusakan.

Kerusakan pada bagian tertentu biasanya memiliki ciri-ciri khusus. Hal ini dapat diketahui melalui pengalaman dan upaya yang terus-menerus untuk mencari sumber masalah, karena beberapa hal tidak dapat dijelaskan secara tertulis.

B. Gambar dan Suara yang Kurang Jernih

Apabila suara dan gambar tidak terlihat jernih, kemungkinan gangguan terjadi pada antena, kabel antena, konektor antena, pengaturan AGC, atau tuner itu sendiri. Antena memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas gambar dan suara.

Langkah yang dapat diambil adalah mengarahkan antena ke posisi yang tepat. Jika gambar masih tetap tidak jernih, cobalah untuk mengatur pengaturan AGC dan lakukan pencarian saluran kembali.

Baca Juga :  √ Pengertian Transmitter, Fungsi dan Contoh : Pembahasan Lengkap

Jika masalah gambar dan suara tetap berlanjut, pertimbangkan untuk mengganti tuner dengan jenis yang sama dan bandingkan hasilnya dengan tuner sebelumnya.

C. Gambar dengan Cacat atau Kadang-kadang Hilang

Jika gambar yang awalnya baik (suara dan gambar jernih) secara perlahan mulai mengalami perubahan hingga akhirnya gambar hilang, masalah seperti ini dapat disebabkan oleh ketidakstabilan AFT (Automatic Fine Tuning) atau voltage tuning.

Pada jenis televisi yang menggunakan AFT tank (spoel aft yang dapat di-trimer), putaran yang tidak tepat pada AFT tank dapat menyebabkan kerusakan semacam ini.

Ciri-ciri kerusakan ini dapat dikenali saat proses pencarian saluran, di mana sinyal yang diterima tidak dapat disimpan.

Apabila AFT tank telah mengalami putaran yang tidak tepat, langkah yang dapat dilakukan adalah secara perlahan mengembalikannya ke posisi semula melalui penyetelan trimer.

Selanjutnya, lakukan pencarian saluran secara manual hingga OSD (On-Screen Display) pada layar berhenti pada sinyal gambar dan suara yang kuat. Namun, jika AFT tank belum pernah mengalami putaran yang tidak tepat, disarankan untuk tidak mencoba melakukan penyetelan yang tidak perlu.

Analisa Kerusakan Tuner TV

Menganalisis kerusakan pada tuner TV sebenarnya tidak terlalu sulit jika kita memiliki pemahaman tentang cara kerja tuner itu sendiri serta data pin kaki yang terdapat di dalamnya, dan tentu saja jenis tuner yang digunakan.

Di model TV saat ini, banyak yang menggunakan tuner dengan kontrol Frekuensi Synthesizer (FS), yang sering disebut sebagai tuner PLL.

Terdapat juga tuner yang biasa digunakan pada model TV lama, yaitu tuner Voltage Synthesizer (VS). Secara sederhana, perbedaannya dapat dilihat pada kaki VT pada tuner VS, sementara pada tuner PLL, fungsi kaku VT ini digantikan oleh SDA SCL.

Sebagai informasi tambahan, di beberapa daerah di mana tidak ada sinyal TV yang disiarkan melalui pemancar, tuner ini tidak digunakan secara luas karena kebanyakan orang menggunakan parabola, saluran audio video digital, atau opsi serupa.

Namun, secara umum, tuner masih digunakan pada TV yang dijual saat ini. Sebagai alternatif, kita juga dapat menggunakan tuner TV untuk laptop, dan cara pemasangannya pun sangat mudah.

Kerusakan pada tuner pasti akan berdampak pada televisi, sehingga siaran tidak dapat diterima dengan baik. Gejalanya dapat berupa gambar berkelip-kelip, gambar yang kurang baik, dan masalah lainnya. Sebelum melanjutkan, apakah ada yang belum familiar dengan diagram blok pada TV? Secara umum, diagramnya seperti berikut ini:


Berikut dibawah ini beberapa Analisa Kerusakan Tuner TV yang perlu kalian pahami dengan baik :

1. TV tidak ada gambar dan suara

Untuk mengatasi gejala kerusakan seperti ini, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memeriksa apakah antena dan penguat (jika ada) serta perangkatnya terpasang dengan baik. Jika semuanya terpasang dengan benar dan tidak ada masalah yang terdeteksi, langkah selanjutnya adalah melakukan pengukuran pada kaki-kaki tuner TV.

Sebagai contoh, di bawah ini terdapat rangkaian tuner tanpa pin SDA SCL.

Selanjutnya, berikut ini adalah skema tuner dengan SDA SCL. Perhatikan juga referensi tegangan yang ada, yang mungkin dapat membantu dalam analisis servis TV :


Berikut ini adalah beberapa penjelasan terkait kaki-kaki tuner jika terdapat perubahan tegangan:


2. Pin AGC

AGC, atau Automatic Gain Control, berfungsi sebagai pengatur penguatan otomatis. AGC diperlukan karena sinyal yang diterima dapat memiliki kekuatan yang berbeda-beda, ada yang kuat dan ada yang lemah. Oleh karena itu, diperlukan pengaturan otomatis yang dapat mengikuti level sinyal yang diterima.

Cara kerja AGC adalah semakin tinggi tegangan yang masuk dari blok IF, semakin rendah pula tegangan pada pin ini. Kerusakan pada bagian AGC tuner sebenarnya jarang terjadi.

Yang sering terjadi adalah ketidaksesuaian pengaturan, tetapi jika memang terjadi kerusakan yang nyata, gejalanya adalah gambar yang penuh dengan gangguan seperti semut.

3. Tegangan Kontrol (VL)

Jika televisi Kalian mengalami masalah dalam menerima saluran UHF (Ultra High Frequency), ini berarti ada masalah dengan komponen dalam TV itu sendiri.

UHF merupakan jangkauan frekuensi yang digunakan oleh banyak stasiun televisi untuk siaran mereka. Jadi, jika TV Kalian tidak bisa menerima saluran-saluran ini, itu berarti ada masalah teknis yang perlu diperbaiki.

Tegangan VL adalah singkatan dari “Voltage Level”, yang merujuk pada tingkat tegangan tertentu dalam sirkuit listrik. Dalam konteks ini, VL adalah pin dari IC (Integrated Circuit) atau sirkuit terpadu, yang khusus digunakan untuk UHF di dalam perangkat televisi. Jika tegangan pada pin ini tidak stabil atau tidak ada sama sekali, maka TV Kalian mungkin tidak akan mampu menerima saluran UHF.

VT adalah singkatan dari “Voltage Tuning”, yang adalah proses menyesuaikan tegangan dalam sirkuit listrik untuk memastikan bahwa sirkuit tersebut bekerja dengan baik dan stabil.

Dalam konteks televisi, ini bisa merujuk pada penyesuaian tegangan untuk memastikan penerimaan sinyal yang baik.

Jadi, jika TV Kalian tidak bisa menerima saluran UHF, kemungkinan besar ada masalah dengan tegangan VL, yang merupakan pin UHF dari IC program. Dalam hal ini, Kalian mungkin perlu memeriksa dan menyesuaikan tegangan tersebut, yang bisa dilakukan oleh seorang teknisi profesional.

Dengan melakukan penyetelan voltase atau “voltage tuning”, Kalian bisa memastikan bahwa sirkuit bekerja dengan baik dan TV Kalian bisa menerima saluran UHF.

4. Voltage Tuning (VT)

Fungsi pin VT pada tuner adalah untuk mengubah frekuensi tuner berdasarkan tegangan yang masuk ke pin VT. Rentang tegangan VT berkisar antara 0 hingga 33V yang dikendalikan oleh pemilih channel, dalam hal ini IC Program.

Untuk memberikan gambaran tentang cara kerjanya, ketika dilakukan proses pencarian saluran TV, tegangan pada pin ini secara normal akan naik secara bertahap dari 0 hingga 33V. Bagian tuner TV sering mengalami kerusakan pada pin ini. Cara menganalisis kerusakannya adalah dengan memeriksa apakah tegangannya adalah 0V atau tidak ada sama sekali. Jika ini terjadi, maka gambar dan suara tidak akan muncul.

Baca Juga :  Pengertian Rangkaian RLC : Fungsi dan Contoh Soal, Pembahasan Lengkap

Jika tegangan VT terus berubah-ubah tanpa dilakukan proses pencarian saluran, hal ini akan menyebabkan gambar tidak stabil, kadang bagus kadang tidak. Selain itu, jika tegangan VT tidak mencapai 33V, maka sebagian saluran tidak akan dapat diterima oleh TV. Misalnya, jika seharusnya ada 10 saluran yang bisa diterima, hanya 5 saluran yang akan muncul.

Pin VT ini, pada tuner dengan tipe VS atau model lama, akan mengubah-ubah tegangannya, sedangkan pada tuner model PLL yang dilengkapi dengan pin SDA dan SCL, tegangan 33V-nya akan tetap atau tidak berubah.

5. Pin MB (Tegangan Supply)

Pin yang dimaksud di sini adalah pin untuk pasokan tegangan pada tuner. Pin ini terkadang disebut juga sebagai BM atau BP.

Blok tuner sangat tergantung pada tegangan pasokan yang diterimanya. Jika tegangan pada pin pasokan ini tidak ada, maka dapat dipastikan bahwa gambar dan suara tidak akan muncul.

Perlu diperhatikan bahwa tegangan pasokan tuner ini bervariasi tergantung pada jenisnya. Ada yang menggunakan tegangan 5V, 9V, dan ada pula yang menggunakan 12V.

Kerusakan pada pin ini yang menyebabkan tegangan menjadi kurang dapat menyebabkan gambar menjadi tidak jelas atau buram. Jika tegangan tidak stabil, maka gambar yang ditampilkan akan menjadi tidak stabil juga, kadang bagus kadang jelek.

6. Pin SDA SCL

Pin ini umumnya ditemukan pada jenis tuner PLL. Fungsinya adalah sebagai kontrol berdasarkan bus data pada kedua pinnya. Pada tuner model konvensional, fungsi dari pin ini digantikan oleh VT.

Namun, pada tuner PLL, penggeseran frekuensi menggunakan SDA dan SCL, bukan lagi menggunakan pin VT. Frekuensi tersebut diatur secara otomatis sesuai dengan data yang dikirim ke tuner dari IC program. Dengan demikian, VT akan diatur secara otomatis sesuai dengan data yang diterima dari IC program.

7. Pin IF

Pin tersebut adalah output atau keluaran dari blok tuner yang akan diproses oleh rangkaian IF. Pada beberapa model, terdapat juga dua pin keluaran.

Berikut ini adalah beberapa kerusakan umum yang sering terjadi pada tuner TV:

  • Tidak bisa menangkap siaran meskipun antena dalam kondisi baik. Pertama, periksa koneksi pin antena ke konektor tuner karena mungkin ada masalah pada solderannya. Cukup dengan melakukan solder ulang, masalah ini dapat diperbaiki.
  • Tidak ada tegangan atau sinyal pada output IF tuner. Kemungkinan kerusakan terjadi pada blok mixer dan tuner harus diganti.
  • Channel yang telah disimpan mengalami pergeseran gelombang. Ini bisa disebabkan oleh perubahan nilai komponen dioda varaktor atau mungkin ada masalah pada bagian IF.
  • Gambar dan suara kadang-kadang baik dan kadang-kadang tidak. Kemungkinan modul AGC tidak berfungsi dengan baik. AGC bekerja dengan memberikan tegangan bias ke pin tuner. Prinsipnya, semakin kuat sinyal yang diterima, maka semakin rendah tegangan pada pin AGC.

Penutup

Demikianlah pembahasan lengkap dari empatpilar.com mengenai Analisa Kerusakan Tuner TV. Melalui penjelasan ini, kita dapat lebih memahami berbagai kerusakan yang sering terjadi pada tuner TV, serta bagaimana cara mengidentifikasi dan memperbaikinya.

Namun, ingatlah selalu bahwa melakukan perbaikan sendiri pada tuner TV, terutama bagi yang tidak berpengalaman, bisa sangat berisiko. Selalu mintalah bantuan teknisi profesional jika Kalian tidak yakin dengan apa yang harus dilakukan.

Mudah-mudahan, dengan pengetahuan yang telah kita peroleh, kita dapat lebih waspada dan mempertahankan kinerja tuner TV kita agar selalu dalam kondisi terbaik. Akhir kata, selamat mencoba dan semoga artikel mengenai Analisa Kerusakan Tuner TV ini, bermanfaat untuk Kalian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *