Pengertian Las Listrik

√ Pengertian Las Listrik : Fungsi, Jenis dan Cara Kerja Lengkap

Posted on

Empat Pilar –Pengertian Las Listrik : Fungsi, Jenis dan Cara Kerja Lengkap. Dalam dunia fabrikasi logam, las listrik atau yang dikenal juga dengan sebutan “pengelasan listrik” merupakan teknik yang tak tergantikan.

Teknik ini memainkan peran penting dalam menggabungkan dua atau lebih komponen logam dengan menggunakan panas yang dihasilkan dari busur listrik. Baik dalam membangun gedung, memproduksi mobil, atau menciptakan karya seni logam yang rumit, pengelasan listrik telah merevolusi cara kita bekerja dengan logam.

Dalam artikel komprehensif ini, kita akan menggali lebih dalam tentang Pengertian Las Listrik, menjelajahi definisi, fungsi, berbagai jenisnya, serta cara kerjanya.

Pada dasarnya, pengelasan listrik adalah teknik yang menyatukan potongan-potongan logam menggunakan panas tinggi yang dihasilkan dari busur listrik.

Pengertian Las Listrik

Las busur listrik, yang biasanya disebut las listrik, merupakan metode untuk menggabungkan logam dengan menggunakan panas dari busur listrik yang ditujukan ke permukaan logam yang hendak disambungkan.

Area yang terkena busur listrik akan mencair, begitu pula dengan elektrode yang memproduksi busur listrik yang akan mencair di ujungnya dan merambat sampai habis.

Logam cair dari elektrode dan bagian logam yang akan disambungkan bercampur dan mengisi celah di antara kedua bagian logam yang hendak disambungkan, kemudian membeku dan akhirnya menggabungkan kedua bagian logam tersebut.

Mesin las busur listrik dapat mengirimkan arus listrik yang cukup besar dengan tegangan yang aman (kurang dari 45 volt). Busur listrik yang dihasilkan akan menghasilkan panas yang sangat tinggi yang dengan mudah akan mencairkan logam yang terkena.

Intensitas arus listrik dapat disesuaikan sesuai kebutuhan dengan mempertimbangkan ukuran dan jenis elektrode yang digunakan.

Dalam proses las busur, penggabungan terjadi melalui panas yang dihasilkan oleh busur listrik yang terjadi antara logam kerja dan elektrode. Elektrode atau logam pengisi dipanaskan hingga mencair dan kemudian diendapkan di sambungan, sehingga terbentuk sambungan las.

Proses dimulai dengan kontak antara elektrode dan logam kerja yang memungkinkan aliran arus, kemudian dengan memisahkan penghantar terciptalah busur. Energi listrik kemudian diubah menjadi energi panas dalam busur dan suhu bisa mencapai 5500 °C.

Fungsi Las Listrik

Setelah memahami Pengertian Las Listrik, selanjutnya Proses pengelasan dilaksanakan dengan tujuan untuk memenuhi beberapa fungsi, seperti berikut ini:

1. Mencapai Kekuatan Maksimum.

Melalui pengelasan listrik, kita mampu menggabungkan dua logam dengan niat untuk mencapai kekuatan pengelasan yang minimal setara dengan logam induk atau logam dasar. Untuk mencapainya, prosedur pengelasan dan parameter pengelasan harus tepat dan benar.

2. Menghasilkan sambungan yang permanen.

Sebuah hasil pengelasan merupkan sambungan yang permanen. Jika perbaikan diperlukan, maka pengelasan tersebut harus dipotong menggunakan teknik mekanik atau termal. Ini berbeda dengan sambungan paku keling atau rivet yang bisa dengan mudah dibuka dan dipasang ulang.

Cara Kerja Las Listrik

Pengelasan listrik, juga dikenal sebagai pengelasan arc, adalah proses dimana dua potongan logam disambungkan menggunakan panas yang dihasilkan oleh arus listrik.

Berikut ini adalah cara kerjanya dalam langkah-langkah lebih detail:

  1. Persiapan
    Sebelum pengelasan dimulai, peralatan pengelasan perlu disiapkan. Peralatan ini biasanya meliputi mesin las listrik, elektroda, dan logam yang akan disambungkan. Elektroda biasanya terbuat dari logam yang mirip dengan logam yang akan disambungkan, dan seringkali dilapisi dengan material khusus untuk membantu dalam proses pengelasan.
  2. Penggunaan Arus Listrik
    Setelah peralatan siap, arus listrik diterapkan pada elektroda. Ini biasanya dilakukan dengan menghubungkan mesin las listrik ke elektroda, dan menghubungkan bagian lain dari mesin las ke logam induk.
  3. Pembentukan Busur Listrik
    Ketika elektroda mendekati permukaan logam yang akan disambungkan, busur listrik terbentuk antara elektroda dan logam. Busur ini menciptakan panas yang sangat tinggi, seringkali mencapai ribuan derajat Celsius. Ini cukup panas untuk melelehkan elektroda dan logam induk di titik kontak.
  4. Pembentukan Las
    Ketika elektroda dan logam induk meleleh, logam cair dari elektroda bercampur dengan logam cair dari logam induk. Campuran ini kemudian cepat membeku, membentuk sambungan las antara dua potongan logam. Elektroda perlahan-lahan habis selama proses ini, dan harus diganti saat habis.
  5. Pendinginan dan Pembersihan
    Setelah las selesai, sambungan perlu didinginkan dan dibersihkan. Ini biasanya melibatkan membiarkan sambungan mendingin secara alami, kemudian menggosok sambungan dengan sikat logam untuk menghilangkan residu yang mungkin tertinggal dari proses pengelasan.

Dengan demikian, pengelasan listrik memungkinkan untuk membuat sambungan yang kuat dan tahan lama antara dua potongan logam. Hal ini membuatnya sangat berharga dalam berbagai aplikasi, termasuk pembuatan, konstruksi, dan perbaikan.

Baca Juga :  Tips, Cara Pasang Saklar Ganda dengan Baik dan Benar

Jenis Las Listrik Apa yang Paling Banyak Dipakai?

Las listrik terdiri dari 4 jenis sesuai dengan kebutuhan pengelasan logam yang akan dilakukan, yaitu: Las busur listrik, las gas listrik, las terak, dan las resistensi. Las busur adalah jenis yang paling banyak ditemui dan digunakan dibanding jenis lainnya.

Las jenis ini juga masih terbagi menjadi 2 tipe, apa saja? Simak pembahasan berikut!

1. Las Elektroda Tak Terumpan

Las Elektroda Tak Terumpan adalah metode pengelasan dimana elektroda tidak akan ikut mencair dalam proses pengelasan. Fungsi utama elektroda dalam metode ini adalah menghasilkan busur listrik yang digunakan untuk melelehkan logam dasar dan logam pengisi.

Ada dua jenis las Elektroda Tak Terumpan:

  • Las Tungsten Inert Gas (Las TIG):
    Metode ini menggunakan elektroda tungsten atau wolfram yang telah dibentuk menjadi runcing untuk menghasilkan busur listrik. Gas inert digunakan untuk melindungi area pengelasan dari oksidasi dan kontaminasi.
  • Plasma Arc Welding (PAW):
    Pada metode ini, elektroda tungsten juga digunakan dan diletakkan pada nozzle sebagai pusat busur plasma. Metode ini memanfaatkan busur listrik dan aliran gas yang dipercepat hingga menjadi plasma panas untuk melakukan pengelasan.

2. Las Elektroda Terumpan

Berbeda dengan las elektroda tak terumpan, pada las Elektroda Terumpan, elektroda akan ikut mencair dalam proses pengelasan. Elektroda berfungsi sebagai media untuk menghasilkan busur listrik dan sekaligus sebagai bahan pengisi.

Ada beberapa jenis las Elektroda Terumpan:

  • Manual Metal Arc Welding (MMA):
    Dalam metode ini, elektroda dilapisi dengan bahan kimia yang akan meleleh dan membentuk lapisan pelindung gas saat pengelasan.
  • Submerged Arc Welding (SAW):
    Pengelasan ini menggunakan elektroda terumpan dan fluks granular yang meleleh dan membentuk lapisan yang melindungi area pengelasan dari lingkungan.
  • Metal Active Gas (MAG) dan Metal Inert Gas (MIG):
    Keduanya hampir sama, perbedaannya terletak pada gas pelindung yang digunakan. MAG menggunakan gas aktif seperti CO2 atau campuran argon dan CO2, sementara MIG menggunakan gas inert seperti argon atau helium.
  • Flux Core Arc Welding (FCAW):
    Metode ini menggunakan elektroda kawat tabung yang berisi fluks. Fluks ini akan membentuk gas pelindung saat elektroda mencair untuk melindungi area pengelasan.

Setiap metode pengelasan memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri, pilihan metode akan tergantung pada jenis material yang akan dilas, posisi pengelasan, dan persyaratan khusus lainnya.

Alasan Mengapa Las Listrik Banyak Digunakan

Masih dalam pembahasan mengenai Pengertian Las Listrik, nah selanjutnya las listrik kerap dipakai dalam menyatukan logam pada produk-produk sheetmetal seperti meja, laci, kursi, kotak perkakas, dan tempat tidur rumah sakit. Tidak hanya itu, penggunaannya juga merambah industri otomotif, musik, dan konstruksi. Apa alasan di balik hal ini? Berikut penjelasannya:

1. Mudah dan Cepat

Las listrik atau las elektroda lebih mudah digunakan daripada las gas yang langsung memancarkan api ke benda kerja. Dalam penggunaan las listrik, elektroda digunakan sebagai perantara.

Hal ini memudahkan operator karena mereka hanya perlu memegang elektroda dan menempatkannya di posisi yang tepat. Selain itu, proses pengelasan dengan las listrik juga lebih cepat karena konsentrasi panas yang tinggi.

Ini berarti bahwa logam dapat dilelehkan dan disatukan dalam waktu yang lebih singkat. Akibatnya, hasil lasan pun menjadi lebih rapi karena proses yang lebih cepat ini mengurangi risiko pergeseran atau deformasi benda kerja.

2. Lebih Presisi

Kecepatan pengelasan yang tinggi dan konsentrasi panas yang tinggi dalam las listrik memungkinkan hasil pengelasan yang lebih presisi dibandingkan dengan las gas. Karena panas terkonsentrasi di area yang kecil, ini memungkinkan operator untuk bekerja dengan lebih akurat dan mencapai hasil yang lebih presisi. Hal ini sangat penting dalam aplikasi yang memerlukan toleransi yang ketat dan kualitas pengelasan yang tinggi.

3. Minim Percikan Api dan Asap

Dalam pengelasan, percikan api dan asap adalah hal yang biasa terjadi. Namun, dengan penggunaan las listrik, jumlah percikan las dan asap bisa diminimalkan. Ini berarti bahwa lingkungan kerja menjadi lebih aman dan bersih, dan risiko kerusakan pada benda kerja atau cedera pada operator dapat dikurangi.

Baca Juga :  14 Peralatan Instalasi Listrik Paling Penting : Pahami dengan Baik

4. Murah

Dibandingkan dengan metode pengelasan lainnya seperti las gas, biaya produksi las listrik cenderung lebih murah. Harga elektroda yang digunakan dalam las listrik biasanya lebih murah dibandingkan dengan harga gas seperti oksigen atau argon yang digunakan dalam las gas.

Akibatnya, biaya produksi lebih rendah dan harga produk atau jasa pengelasan menjadi lebih terjangkau. Hal ini membuat las listrik menjadi pilihan yang populer di berbagai industri dan aplikasi.

Penutup

Sebagai penutup, telah kita bahas bersama mengenai pengertian las listrik, berbagai fungsi, jenis-jenis, serta cara kerjanya. Las listrik adalah teknologi yang sangat vital, berperan besar dalam berbagai sektor industri, termasuk manufaktur, konstruksi, dan otomotif.

Dengan pengetahuan mendalam tentang berbagai jenis dan cara kerja las listrik, kita dapat memahami cara terbaik untuk menggunakannya dalam berbagai aplikasi, serta memahami potensi risikonya.

Namun, sangat penting untuk diingat bahwa las listrik adalah proses yang memerlukan keahlian dan pengetahuan khusus, serta penggunaan perlindungan dan peralatan keselamatan yang tepat.

Pelatihan dan pengalaman praktis adalah kunci untuk menjadi ahli las yang hKalianl. Diharapkan melalui artikel ini, pengetahuan kita tentang las listrik menjadi lebih luas dan mendalam. Semoga bermanfaat dan teruslah belajar serta berinovasi dengan teknologi las listrik ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *